Jumat, 07 Oktober 2016

Pengantar Bisnis

Tulisan 1


Dalam ilmu ekonomi bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.

Jenis-jenis Bisnis

 1.Monopsoni
Monopsoni, adalah keadaan dimana satu pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas. Kondisi Monopsoni sering terjadi didaerah-daerah Perkebunan dan industri hewan potong (ayam), sehingga posisi tawar menawar dalam harga bagi petani adalah nonsen. Perlu diteliti lebih jauh dampak fenomena ini, apakah ada faktor-faktor lain yang menyebabkan Monopsoni sehingga tingkat kesejahteraan petani berpengaruh.
Contohnya : hanya ada satu perusahaan yang menangani kereta api di Indonesia yaitu, PT.KAI


 2. Monopoli
Monopoli (dari bahasa Yunani: monos, satu + polein, menjual) adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu penjual yang menguasai pasar. Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai “monopolis”.
Sebagai penentu harga (
price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi; semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap.

3. Oligopoli
Oligopoli adalah adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memposisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka.

Praktek oligopoli umumnya dilakukan sebagai salah satu upaya untuk menahan perusahaan-perusahaan potensial untuk masuk kedalam pasar, dan juga perusahaan-perusahaan melakukan oligopoli sebagai salah satu usaha untuk menikmati laba normal di bawah tingkat maksimum dengan menetapkan
harga jual terbatas, sehingga menyebabkan kompetisi harga diantara pelaku usaha yang melakukan praktek oligopoli menjadi tidak ada.

Struktur pasar oligopoli umumnya terbentuk pada industri-industri yang memiliki
capital intensive yang tinggi, seperti, industri semen, industri mobil, dan industri kertas.

 4. Oligopsoni

Oligopsoni adalah keadaan dimana dua atau lebih pelaku usaha menguasai penerimaan pasokan atau menjadi pembeli tunggal atas barang dan/atau jasa dalam suatu pasar komoditas.

Klasifikasi

 
Commercial Street, Bangalore, India.

Bisnis terdiri dari berbagai macam tipe, dan sebagai akibatnya, bisnis dapat dikelompokkan dengan cara yang berbeda-beda. Satu dari banyak cara yang dapat digunakan adalah dengan mengelompokkan bisnis berdasarkan aktivitas yang dilakukannya dalam menghasilkan keuntungan.
  • Manufaktur adalah bisnis yang memproduksi produk yang berasal dari barang mentah atau komponen-komponen, kemudian dijual untuk mendapatkan keuntungan. Contoh manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi barang fisik seperti mobil atau pipa.
  • Bisnis jasa adalah bisnis yang menghasilkan barang intangible, dan mendapatkan keuntungan dengan cara meminta bayaran atas jasa yang mereka berikan. Contoh bisnis jasa adalah konsultan dan psikolog.
  • Pengecer dan distributor adalah pihak yang berperan sebagai perantara barang antara produsen dengan konsumen. Kebanyakan toko dan perusahaan yang berorientasi-konsumen adalah distributor atau pengecer. lihat pula: Waralaba
  • Bisnis pertanian dan pertambangan adalah bisnis yang memproduksi barang-barang mentah, seperti tanaman atau mineral tambang.
  • Bisnis finansial adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dari investasi dan pengelolaan modal.
  • Bisnis informasi adalah bisnis menghasilkan keuntungan terutama dari pejualan-kembali properti intelektual (intelellectual property).
  • Utilitas adalah bisnis yang mengoperasikan jasa untuk publik, seperti listrik dan air, dan biasanya didanai oleh pemerintah.
  • Bisnis real estate adalah bisnis yang menghasilkan keuntungan dengan cara menjual, menyewakan, dan mengembangkan properti, rumah, dan bangunan.
  • Bisnis transportasi adalah bisnis yang mendapatkan keuntungan dengan cara mengantarkan barang atau individu dari sebuah lokasi ke lokasi yang lain.
  • Bisnis online adalah bisnis yang dilakukan secara online lewat internet. Dalam bisnis online, barang apa saja bisa diperjuabelikan layaknya pada bisnis pada umumnya. Untuk bisa berbisnis secara online, banyak media yang bisa dimanfaatkan, salah satunya adalah website, facebook, twitter, instagram, path, blog dan lainnya.
Ilmu Ekonomi
Definisi : Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya.
Fokus utama : hubungan keinginan manusia dengan faktor-faktor produksi.

1. Faktor-Faktor Produksi

Faktor-faktor produksi adalah :
1. Sumber daya alam (SDA);
2. Sumber daya manusia (SDM);
3. Model
4. Kewirausahaan

2. Tujuan Ekonomi

Tujuan ekonomi adalah bagaimana menggunakan faktor-faktor produksi atau pendapatan tertentu agar memberikan kepuasan dan kemakmuran maksimal kepada individu dan masyarakat.

3. Persoalan Ekonomi

Ada beberapa persoalan yang mesti dicari pemecahan persoalannya, yaitu :
1. Barang dan jasa apa yang seharusnya dibuat (what);
2. Bagaimana memproduksi barang dan jasa tersebut (how); dan
3. Untuk siapa barang dan jasa tersebut diproduksi (for whom).

Ciri-Ciri Perusahaan

Subuah perusahaan harus memperhatikan hal berikut :
1. Operatif = Perusahaan harus selalu ada kegiatan
2. Koordinatif = harus bekerjasama satu sama lainnya
3. Reguler = ada peraturan yang harus ditaati
4. Dinamis = Selalu ada ada kemajuan
5. Formal = selalu berbentuk organisasi
6. Lokasi = tempat perusahaan berada
7. Pelayanan bersyarat = membedakan sesuai kapasitas konsumen seperti pada tiket ada kelas ekonomi ada kelas VIP dll.

Tujuan Perusahaan

Ada dua hal tujuan perusahaan, yaitu :
1. Tujuan Ekonomis
2. Tujuan Sosial

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

  • Kepada pemilik modal/investor
  • Kepada lembaga penelitian
  • Kepada pekerja/karyawan
  • Kepada konsumen
  • Kepada Distributor
  • Kepada masyarakat
  • Kepada pemasok
  • Kepada pesaing

Lingkungan Perusahaan

  • Lingkungan Eksternal
  • Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal Makro

  • Alam
  • Politik
  • Hukum
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Sosial dan Budaya
  • Demografi
  • Hubungan Internasional

 Lingkungan Eksternal Mikro

  • Pemasok
  • Perantara
  • Teknologi
  • Pasar

Lingkungan Internal

  • Tenaga Kerja
  • Peralatan dan Mesin
  • Permodalan
  • Bahan Mentah
  • Sistem informasi dan administrasi

Fungsi-Fungsi Perusahaan (1)

  1. Fungsi Operasi
  • Pembelian dan produksi
  • Pemasaran
  • Keuangan
  • Personalia
  • Akuntansi
  • Teknologi informasi
  • Hukum dan humas

  1.  Fungsi Manajemen
  • Planning
  • Organizing
  • Actuating
  • Controling

Kesimpulan

  1. Orientasi ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia.
  2. Masalah ekonomi adalah bagaimana memenuhi keinginan manusia yang tidak terbatas dengan faktor produksi yang terbatas.
  3. Namun dengan keinginan manusia yang tidak terbatas roda ekonomi tetap berputar.

Sumber :

MACAM - MACAM IKLAN YANG MELANGGAR ETIKA

Tugas 1


Iklan merupakan salah satu media untuk mempromosikan suatu produk agar produk tersebut dikenal oleh masyarakat umum. Media iklan yang marak menampilkan produk-produk
untuk di promosikan yaitu melalui media iklan televisi. Televisi merupakan media yang sangat strategis untuk mempromosikan produk-produk agar masyarakat mengetahui
serta melakukan pembelian. Tetapi lewat media televisi banyak iklan - iklan yang ditayangkan tidak masuk akal bahkan banyak juga mengabaikan etika dalam menayangankan
iklan tersebut. Di era globalisasi sekarang ini, bentuk persaingan bisnis sudah semakin ketat dan kompleks. Demi tercapainya target yang telah ditetapkan oleh managemen,
banyak perusahaan - perusahaan menerapkan segala cara, meskipun harus mengabaikan etika atau norma-norma bisnis yang berlaku ditengah-tengah masyarakat. Sering kita
jumpai pada iklan di media televisi saling menjatuhkan produk satu dengan produk lainnya.

1.  Salah satu produk yang saling menjatuhkan contohnya yaitu produk shampoo.
 Shampoo merupakan suatu produk yang berfungsi untuk membersihkan kotoran yang menempel pada rambut. Produk shampoo dibutuhkan oleh hampir seluruh lapisan
masyarakat. Shampoo merupakan salah satu kategori produk toiletries  dengan tingkat persaingan yang ketat. Dimana produsen besar terus berlomba-lomba melakukan promosi produknya melalui perang iklan televisi yang semakin gencar. Setiap hari siaran televisi dipenuhi oleh iklan shampoo A, B dan C yang memasang bintang iklan dari kalangan selebritis dan model papan atas. Dari iklan yang ditampilkan perusahaan tersebut berlomba-lomba untuk memberikan hasil yang terbaik dan berusaha agar konsumen melirik produk tersebut sehingga melakukan pembelian secara terus-menerus. Iklan yang ditampilkan terkadang saling menjatuhkan satu sama lain dan selalu menggunggulkan produknya lebih baik dibanding produk pesaingnya.


  • Iklan shampoo A

Shampoo A mempromosikan produknya dengan menampilkan penyanyi ternama. Pada iklan tersebut sang penyanyi  memperlihatkan rambutnya yang semula rontok dan berketombe, tetapi setelah menggunakan shampoo A dia menyatakan bahwa rambutnya tidak rontok bahkan ketombe hilang setelah menggunakan shampoo tersebut. Sang penyanyi juga menyatakan shampoo A sebagai shampoo terbaik dan tidak menjadi duta shampoo lain.
  • Iklan shampoo B dan C
Shampoo B lebih dulu diperkenalkan dibandingkan shampoo C. Tidak jauh berbeda dengan iklan yang ditayangkan keduanya. Kedua shampoo tersebut mempromosikan produknya dengan menampilkan artis dan penyanyi yang sama-sama terkenal, yang menampilkan rambut indah setelah menggunakan shampoo tersebut. Pada shampoo B selain menampilkan artis terkenal mereka juga lebih meyakinkan konsumen dengan bekerja sama oleh para pakar rambut di dunia. Shampoo B juga menampilkan Performance sang penyanyi pria bagi wanita yang beruntung menggunakan shampoo B.
Pada shampoo C mereka juga menampilkan model dan penyanyi terkenal, mereka juga menyatakan bahwa shampoo C adalah shampoo terbaik dan para artis tersebut menampilkan rambut indah setelah menggunakan shampoo tersebut. Selain menampilkan rambut indah para artis juga menyatakan bahwa shampoo C lebih baik dan mereka berkata C I Love It.

Produk-produk shampoo yang mempromosikan shampoonya melalui media iklan televisi masih kurang baik. Hal ini disebabkan produk yang ditayangkan saling menjatuhkan satu sama lain, dan juga belum terbukti kenyataannya seperti yang diperlihatkan oleh artis-artis pada produk shampoo tersebut. Konsumen juga merasa dibuat bingung untuk memutuskan produk shampoo mana yang sesuai dengan jenis rambut para konsumen.
Etika secara moral para produsen juga harus menjalankan kewajibannya untuk bertanggung jawab atas iklan yang ditayangkan. Bertanggung jawab atas memberikan informasi yang jelas agar para konsumen tidak merasa kecewa telah menggunakan produknya. Dan memberikan fakta bukan janji-janji palsu atas penayangan iklan produk mereka.
Berdasarkan sudut pandang keadilan konsumen, kenyataannya masih banyak konsumen yang belum mendapat keadilan penuh setelah menggunakan produk shampoo. Hal ini dikarenakan produsen shampoo memasang iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan. Kenyataan bahwa tidak semua warga Indonesia yang memiliki rambut lurus dan indah, tetapi iklan-iklan shampoo yang ditampilkan dimedia televisi menampilkan artis-artis yang setelah menggunakan shampoo tersebut akan memiliki rambut lurus, indah dan tidak rontok, kenyataannnya tidak semua orang yang memakai shampoo akan memiliki rambut lurus dan tidak rontok.

2. POMPA AIR "X"



Iklan pompa air ini mengandung unsur SARA yang melanggar kesopanan. Dalam iklan terdapat adegan seorang wanita yang sedang mencari obat kuat, namun dia ditawari pompa air. Kemudian, dengan wajah menggoda wanita tadi disiram air oleh pasangannya. Iklan ini dikhawatirkan membuat para penonton khususnya anak – anak dan remaja berpikiran kotor setelah melihat iklan ini. Padahal dalam EPI dijelaskan secara jelas bahwa "iklan harus disajikan dalam bahasa yang bisa dipahami oleh khalayak sasarannya, dan tidak menggunakan adegan yang dapat menimbulkan penafsiran selain dari yang dimaksudkan oleh perancang iklan tersebut"

3. IKLAN "MIE S" MELECEHKAN PROFESI GURU



Tayangan yang terdapat dalam iklan tersebut tidak memperhatikan norma dan nilai yang berlaku dalam lingkungan sekolah, memperolok tenaga pendidik (guru) dan merendahkan sekolah sebagai lembaga pendidikan. Adapun adegan pelanggaran yang dimaksud dalam iklan “Mie S” yakni adegan seorang guru yang memegang sebuah produk mie dan di kepalanya bertengger seekor ayam.

Pendapat :
Demikian beberapa contoh iklan yang melanggar etika. Iklan - iklan tersebut tidak seharusnya dipublikasikan di media karena terdapat unsur tidak mendidik, pornografi, tidak etis, dan melanggar etika bisnis. Sebelum iklan dibuat, perhatikan terlebih dahulu maksud dan tujuan iklan tersebut sudah memenuhi etika periklanan atau belum. Sehingga tidak menjatuhkan atau melecehkan pihak-pihak tertentu. Segi kesopanan juga penting diperhatikan, tidak boleh mengandung unsur pornografi.

Kesimpulan :
Banyaknya iklan yang melanggar etika, membuat pemerintah harus lebih ketat lagi dalam memantau iklan-iklan yang beredar luas di media seperti televisi. Dan kita sebagai masyarakat yang melihat iklan tersebut sebaiknya menyikapi dengan bijak.


Sumber :